Kab. Subang - BAZNAS Jabar melalui tim LPEM BAZNAS Jabar menyalurkan bantuan ke salah satu desa di Kabupaten Subang, dengan medan jalan yang cukup terjal. Untuk menuju Desa Tanjungsari Timur, Kecamatan Cikaum, Kab. Subang ini, tim LPEM BAZNAS Jabar harus melewati sungai besar dan jalan kecil yang sebagian besar masih berupa tanah merah.
Saat melakukan penyaluran, tim bertemu dengan Mak Encih (82), yang merupakan salah satu penerima manfaat dari program penyaluran ini. Walaupun masih memiliki anak yang mengurusnya, hari-hari Mak Encih tetap diselimuti dengan kesunyian, karena beliau tidak bisa mendengar sedikit pun.
Mak Encih yang memiliki keterbatasan, terpaksa harus bergantung hidup kepada anaknya dan mengandalkan anaknya untuk memenuhi kebutuhan Mak Encih sehari-hari, padahal sebenarnya anak Mak Encih juga hidup dengan kondisi yang serba pas-pasan.
Terlebih lagi saat ini perekonomian sedang lesu akibat dari mewabahnya pandemi Covid-19. Melemahnya ekonomi dirasakan oleh seluruh masyarakat, termasuk menantu Mak Encih yang merupakan seorang pekerja harian.
Ibu Piah, anak Mak Encih, harus pandai mengatur keuangan dan memutar otak agar nafkah dari suaminya yang merupakan seorang buruh tani serabutan dapat mencukupi kebutuhan mereka berdua, ke empat anaknya, dan juga Mak Encih.
Setelah bercerita panjang lebar, dan tim mengetahui kondisi Mak Encih dan anaknya yang hidup sangat sederhana, tim mendapatkan banyak sekali pelajaran, terutama pelajaran mengenai bakti anak kepada ibu. Karena walaupun anak Mak Encih tidak hidup dengan harta yang bergelimang, beliau dengan penuh kasih sayang tetap merawat, menjaga, dan memenuhi kebutuhan hidup Mak Encih.
Setelah menyalurkan bantuan berupa paket sembako untuk Mak Encih dan anaknya, tim BAZNAS Jabar mencoba berkomunikasi keada Mak Encih melalui bahasa isyarat, dan Mak Encih hanya menyunggingkan senyum yang begitu tulus, serta sesekali mengusap tangan kami sebagai tanda syukur dan terimakasih beliau.
Bahkan di akhir pertemuan dengan tim, beliau menitikan air mata bahagia karena bisa bertemu dan bercerita banyak dengan orang-orang yang ternyata sangat peduli dengan beliau.