BAZNAS JABAR menyiapkan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi yang terdampak krisis di berbagai kota di Provinsi Papua. Pada hari minggu, 6 Oktober 2019, Tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) Jabar sampai di bandara Sentani Jayapura. Tim langsung berkoordinasi dengan Pak Irianto selaku PJ pengungsi masyarakat Jawa Barat Kodim.
Ahmad Nur Rahardian selaku Komandan BTB memberi sambutan mewakili BAZNAS JABAR dalam acara pengajian dan do'a bersama yang digagas oleh Forum Sunda Kumbara di Papua untuk ratusan pengungsi warga jabar yang tinggal di Papua.
Pada Tanggal 7 Oktober 2019 tim pendahulu dari Pemerintah Daerah Jawa Barat melalui DINSOS JABAR, Jabar Quick Response, Tim Tanggap Bencana BAZNAS JABAR, DT Peduli dan Paguyuban Sunda Ngumbara Papua melakukan kolaborasi terkait assessment dan pemulangan warga Jabar yang terdampak konflik di Wamena.
Sebelum diterbangkan, warga dikumpulkan di posko Paguyuban Sunda Ngumbara di BTN Sentani, Jayapura. Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama perantau khususnya yang berasal dari Jawa Barat.
Banyak warga Jabar yang berdomisili di sekitar Sentani dan Jayapura juga turut hadir untuk bersilaturahmi sekaligus makan prasmanan bersama dengan menu makanan khas Sunda sebagai bentuk kerinduannya kepada tanah Pasundan. Ditengah silaturahminya, kebahagiaan warga bertambah saat Gubernur Jawa Barat @ridwankamil menyapa warganya yang berada di Papua lewat video call.
Berikut adalah data yang telah di himpun Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat :
1. Jumlah warga Jawa Barat di sekitar Kab/Kota Jayapura 1.124 orang.
2. Jumlah keseluruhan korban (warga Jabar) terdampak konflik: 1 orang cedera, 2 rumah dibakar, 1 bengkel, 1 kios dijarah.
3. Jumlah warga jabar yg memilih tinggal: 1.058 orang.
4. BAZNAS Jabar membelikan tiket untuk 54 orang untuk warga yang ingin kembali ke Jawa Barat.
Warga Jabar yang akan pulang 69 orang terdiri dari:
Setelah berkoordinasi dengan Dinsos, Dinas UMKM, Disnaker dan Humas Jabar, selain pemulangan warga Jawa Barat yang terdampak konflik dari Wamena, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat berupaya untuk tidak hanya memindahkan orang, tapi juga mencoba memobilisasi aspek ekonomi para eksodus khususnya setelah kembali ke kampung halaman masing-masing.