Salah satu daerah yang memiliki angka stunting cukup tinggi adalah di Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Data BKKBN sebanyak 29,9 persen atau 2,7 Juta balita di Jawa Barat terkena stunting pada tahun 2018. Hal ini lah yang mendasari pemerintah beserta berbagai instansi bergerak bersama untuk memutus mata rantai stunting di Indonesia dengan berbagai program berbasis nutrisi.
Dalam sambutannya, Hengky Kurniawan selaku Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat menuturkan bahwa “Dengan Sumber Daya Manusia yang unggul, Indonesia akan menjadi negara yang maju. Maka dari itu, anak-anak perlu diberi makanan yang penuh gizi.”
Hengky Kurniawan pun berharap bahwa pemerintah desa bisa fokus dan komitmen untuk menetaskan angka kemiskinan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat selalu berusaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakatnya, karena kesehatan merupakan faktor utama penentu kesuksesan pemerintah. Maka dari itu Pemerintah Provinsi meluncurkan banyak sekali program kesehatan.
“Stunting adalah ancaman untuk generasi yang akan datang. Kita harus takut meninggalkan keturunan yang lemah, bukah hanya lemah dalam kesehatan, tetapi juga keimanan dan ketaqwaan. Jika kita mempercayai Al-Qur’an sebagai pedoman, maka kita akan menjaga keturunan. Stunting adalah tanggung jawab Pemerintah Provinsi sebagai wakil rakyat.” Ujar Wakil Gubernur Jawa Barat
Uu berharap ada action lainnya untuk memutus mata rantai stunting, minimal edukasi. Beliau juga mengucapkan terimakasih kepada BAZNAS Provinsi Jawa Barat karena sudah mengadakan kegiatan yang sangat bermanfaat untuk umat.
Selain itu, beliau berharap masyarakat juga harus sadar untuk menanggulangi stunting. Dan juga beliau berharap baik Pemerintah Kabupaten, BAZNAS Kabupaten, dan instansi terkait dapat melanjutkan antisipasi stunting ini