Menurut penelitian LPMA mencatat jumlah tunanetra di Indonesia mencapai 1,5 juta jiwa, namun yang pernah mengenyam pendidikan hanya 21.300 jiwa. Jika asumsi penduduk muslim di Indonesia 80%, tunanetra muslim yang mengenyam pendidikan hanya sejumlah 17.040 jiwa. Tim riset menambahkan, tunanetra muslim yang dikategorikan telah mampu membaca Al-Qur'an Braille baru berjumlah 5.048 jiwa.
Dari data tersebut menunjukan bahwa kalangan tuna netra banyak yang tidak mampu membaca Al-Qur'an karena lemahnya sistem pendidikan Al-Qur'an bagi kalangan tuna netra dan mahalnya biaya pendidikan yang ada, sedangkan tidak bisa dipungkiri bahwa kalangan tuna netra Indonesia khususnya banyak dari kalangan tidak mampu.
Oleh karena itu BAZNAS JABAR membuat Program Institut Sam'an BAZNAS Jawa Barat yang merupakan program Jabar Cerdas dengan bentuk kegiatan pendayagunaan zakat. Program ini bertujuan melahirkan para disabilitas netra dengan kompetensi penghafal Al-Qur'an dan Pengajar Al-Qur'an Braille.
Dari hasil program yang telah berjalan para penerima manfaat program ini mengalami perubahan dan pertumbuhan hafalan Al-Qur'an seperti berikut :
1. Yeti sumiati, kondisi sebelum hafal 2 juz sekrang 4 juz
2. Yani Sri Mulyani, kondisi sebelum hafalan surah an nas - ad duha,Sekarang 2 juz.
3. Aat latifah, kondisi sebelum 23 surah di juz 30, kondisi sekarang 35 surah di juz 30.
4. Shidqi Ridwanullah, kondisi sebelum 2 juz, sekarang 4 juz
5. Ilsan Suprianto, kondisi sebelum 1 juz, sesudah 6 juz.
6. Muhammad Solikhin, sebelum surah an nas - ad-duha, sekarang 3 juz.
7. Zaenal arifin, sebelum 1 juz sesudah 6 juz.
8. Dandi Nugroho, sebelum 1,5 juz sekarang 3 juz
9. Ahmad Abdul Aziz, sebelum 1 juz, sesudah 1,5 juz.
10.Amin Rasyid, sebelum 4 juz sesudah 8 juz. 11. Aji Triansyah, sebelum 2 juz sesudah 5 juz. 12. Asep Munawar sajali.