Rajab, sebagai salah satu dari bulan-bulan mulia yang memiliki kedudukan istimewa dalam agama islam. Hal ini dikarenakan Bulan Rajab termasuk kedalam ulan haram yang dimana kita bisa mendapatkan pahala yang berlipat jika melakukan amalan di bulan tersebut.
Dalam momentum Bulan Rajab ini, muslim dan muslimah didorong untuk menjalankan memperbanyak puasa di Bulan Rajab, karena diyakini memiliki banyak keutamaan dan nilai spiritual yang tinggi. Meski begitu, tidak ada
Puasa Rajab dapat mulai dilaksankan mulai tanggal 1 Rajab, namun untuk durasi atau berapa hari berlangsungnya tidak ada penentuan yang spesifik. Sahabat dapat mengatur berpuasa di bulan rajab dengan menyesuaiakan puasa sunnah lainnya seperi puasa senin-kamis, puasa ayyamul bidh, puasa daud.
Sementara menurut Imam al-Ghazali, terdapat beberapa hari utama yang dianjurkan untuk berpuasa, yaitu pada awal, pertengahan, dan akhir bulan, serta pada hari-hari tertentu seperti Senin, Kamis, dan Jumat. Hari-hari tersebut merupakan waktu yang diberkahi dan memiliki ganjaran yang berlipat ganda.
Namun, perlu diingat Nabi Muhammad saw menyarankan agar puasa di bulan-bulan mulia, termasuk Rajab, tidak dilakukan secara terus-menerus, akan tetapi diberi jeda waktu.
Berdasarkan kalende yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI), tanggal 1 Rajab 1446 H jika dikonversi ke kalender Masehi akan bertepatan dengan hari Rabu, 1 Januari 2025 dan akan berakhir pada Kamis, 30 Januari 2025.
Agar semakin bersemangat untuk melakukan ibadah sunnah puasa rajab, penting untuk diketahu keutamaan yang akan didapatkan dari ibadah tersebut :
1. Satu hari puasa lebih utama dibandingkan puasa 30 hari di bulan-bulan biasa
Imam Al-Ghazali dalam Ihyâ ‘Ulumiddîn (juz 3, h. 431) mengutip sebuah hadits menjelaskan bahwa berpuasa satu hari saja di bulan Rajab lebih utama dibandingkan 30 hari berpuasa di bulan-bulan biasa, bukan di bulan-bulan mulia. Hadits yang dikutip sebagai berikut:
صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام
Artinya, “Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram.”
2. Pahala Dilipatgandakan
Di bulan Rajab, Allah SWT akan melipatgandakan pahala dari amalan-amalan saleh yang sahbat lakukan. Namun penting diingat jika dosa akibat perbuatan maksiat dan kezaliman juga akan dilipatgandakan. Oleh karena itu, pada bulan Rajab ini, disarankan untuk kita meningkatkan kualitas ibadah serta menjauhi segala bentuk kemaksiatan.
3. Tempat Berlatih untuk Ramadhan
Selama bulan Rajab, kita disarankan untuk meningkatkan amalan-amalan saleh seperti shalat, sedekah, menjauhi maksiat, berpuasa, dan berbagai ibadah lainnya. Melaksanakan amalan-amalan saleh tersebut dapat dianggap sebagai persiapan dan latihan bagi kita, umat Muslim sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Demikianlah penjelasan mengenai puasa Rajab, termasuk berapa hari puasanya dan keutamaannya. Mari kita maksimalkan kesempatan untuk berbuat kebaikan di bulan Rajab ini. Bersama BAZNAS Jabar kebaikan sahabat dapat dirasakan oleh para mustahik sampai desa-desa terpencil di Jawa Barat