Sahabat mungkin sudah sering mendengar zakat harta atau zakat maal. Namun tahukah sahabat, jika salah satu harta yang wajib di zakatkan adalah hewan ternak? Apakah sahabat pernah mendengar tentang zakat peternakan? Apa itu zakat peternakan? Kapan saatnya menunaikan zakat peternakan? Dan bagaimana menunaikan zakat peternakan? Simak artikel ini untuk mengetahuinya
Berdasarkan Peraturan Menteri No 52 Tahun 2014, Zakat Peternakan adalah zakat yang dikenakan atas binatang ternak yang telah mencapai haul dan nishab.
“Tiada pemilik unta, sapi dan kambing yang tidak menunaikan haknya kecuali kelak pada hari kiamat ia akan di-duduk-kan di pelataran Qarqar, selanjutnya ia akan diinjak oleh hewan yang berkaki dengan kakinya dan ditanduk oleh hewan yang bertanduk dengan tanduknya. Kala itu tak ada hewan yang berkaki pincang atau yang tak utuh tanduknya…” (HR. Muslim)
Hewan ternak yang dikenakan zakat adalah hewan ternak yang dipelihara dengan niat dan tujuan memperbanyak keturunannya bukan dengan niat untuk diperjualbelikan. Jika beternak hewan dengan niat atau tujuan untuk mendapatkan keuntungan, maka yang demikian itu termasuk kedalam zakat perniagaan.
Zakat perternakan dikeluarkan apabila terpenuhi syarat-syarat berikut :
(1) muzakkinya harus Islam
(2) merdeka
(3) hewan merupakan milik sempurna
(4) mencapai nishab (batas minimum wajib zakat)
(5) sudah satu tahun dalam perawatan, dan
6) digembalakan.
Apabila hewan ternak dipelihara di dalam kandang, bukan digembalakan maka syarat zakat peternakan tidak terpenuhi dan berlaku zakat perniagaan. Pada pasal 17 dalam peraturan kementrian agama islam no 52, hewan ternak yang dimaksud adalah unta, sapi/kerbau, kambing, dan kuda
Haul yang berarti ia telah mencapai waktu satu tahun penuh hijriyah, nishab yang bermakna harta yang wajib dizakati telah mencapai jumlah batas minimal untuk wajib zakat. Di mana harta tidak berkurang sedikit pun dalam waktu satu tahun penuh dari batas minimal tersebut.
Bila dalam setahun penuh harta ternyata mengalami penurunan di bawah nishabnya maka kewajiban zakatnya menjadi gugur. Dan kapan ia mendapati hartanya kembali mencapai nishab maka semenjak itulah ia mulai menghitung kembali permulaan waktu untuk menghitung satu tahun lagi.
Berikut Nishab dan Kadar Zakat atas hewan Peternakan berdasarkan Peraturan Menteri Agama No 69 Tahun 2015
a) Nishab Unta
• 5-9 ekor, zakatnya 1 ekor kambing (umur > 1 tahun)
• 10-14 ekor, zakatnya 2 ekor kambing (umur > 1 tahun)
• 15-19 ekor, zakatnya 3 ekor kambing (umur > 1 tahun)
• 20-24 ekor, zakatnya 4 ekor kambing (umur > 1tahun)
• 25-35 ekor, zakatnya 1 ekor unta betina (umur > 1 tahun)
• 36-45 ekor, zakatnya 1 ekor unta betina (umur > 2 tahun)
• 46-60 ekor, zakatnya 1 ekor unta betina (umur > 3 tahun)
• 61-75 ekor, zakatnya 1 ekor unta betina (umur > 4 tahun)
• 76-90 ekor zakatnya 2 ekor unta betina (umur > 2 tahun)
• 91-120 ekor, zakatnya 2 ekor unta betina (umur > 3 tahun)
• 121-129 ekor. Zakatnya 3 ekor unta betina (umur > 2 tahun)
• Selanjutnya Jika jumlahnya lebih, maka setiap tambahan 40 ekor dari 120 ekor zakatnya 1 ekor unta betina yang umurnya lebih dari 2 tahun
• Setiap tambahan 50 ekor dari 120 ekor, zakatnya 1 ekor unta betinayang umurnya lebih dari 3 tahun
b) Nishab Sapi atau kerbau
• 30-39 ekor, zakatnya 1 ekor anak sapi betina
• 60-69 ekor, zakatnya 2 ekor anak sapi jantan
• 70-79 ekor, zakatnya 2 ekor anak sapi, 1 ekor betina dan 1 ekor jantan
• 80-89 ekor, zakatnya 2 ekor anak sapi betina
• 90-99 ekor, zakatnya 3 ekor anak sapi jantan
• 100-109 ekor, zakatnya 1 ekor anak sapi betina dan 2 ekor anak sapi jantan
• > 120 ekor, 3 ekor anak sapi vetina atau 3 ekor anak sapi jantan
c) Nishab Kambing atau Domba
• 40-120 ekor, zakatnya ialah 1 ekor kambing.
• 121-200 ekor, zakatnya ialah 2 ekor kambing.
• 201-300 ekor, zakatnya ialah 3 ekor kambing betina.
• Selanjutnya jika lebih dari 300 ekor, maka setiap bertambah 100 ekor, zakatnya ditambah 1 ekor kambing