(Jumat 27 Maret) Terpenuhinya gizi masyarakat pada periode 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) dan saat remaja berperan penting dalam pembangunan kesehatan. Hal ini merupakan salah satu dari penyebab gagal tumbuh atau pertumbuhan yang tidak optimal (stunting) selain karena faktor pola asuh dan faktor lingkungan.
Jumlah penderita gizi kurang di Jawa Barat mencapai 15,1%, sedangkan angka prevalensi stunting sebesar 29,2% mendekati angka prevalensi nasional yaitu 30,8%. Untuk menekan angka prevalensi tersebut tidak cukup hanya dengan pemberian makanan tambahan (PMT) saja tetapi kita harus mengedukasi ibu dari anak yang dinilai memiliki kecenderungan mengarah ke stunting.
Melihat kondisi tersebut BAZNAS Jabar melalui Layanan Aktif BAZNAS (LAB) Jabar melakukan launching program cegah stunting satu desa tepatnya di desa Tarumajaya kecamatan Kertasari kabupaten Bandung pada Jumat, 27 Maret 2021. Bertempat di gedung Puskesdes (Pusat Kesehatan Desa) Tarumajaya, acara ini dibuka langsung oleh Kepala LAB Jabar dengan disaksikan langsung oleh Kepala Desa Tarumajaya dan Kepala Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kab. Bandung.