Kemiskinan masih menjadi tantangan besar dari banyak negara termasuk Indonesia. kemiskinan itu tidak hanya tentang kekurangan uang, tapi lebih dari itu. Ini soal akses, kesempatan, dan masa depan. Nah, di tengah gempuran masalah ekonomi, ada satu solusi yang sudah ada sejak lama islam ajarkan. Solusi tersebut adalah : zakat. Zakat bisa menjadi kunci merdeka dari belenggu kemiskinan.
Zakat sudah Allah perintahkan tertulis dalam Al-Quran QS. At-Taubah ayat 103 sebagai kewajiban untuk muslim dan muslimah yang memiliki kelebihan harta. Islam juga mengatur besaran zakat yang perlu dikeluarkan dan tidak memberatkan karena hanya 2,5% dari harta yang sudah mencapai nishab dan haul.
Di zaman Rasulullah pengumpulan zakat dilakukan oleh pemerintah melalui Baitul maal. Bahkan saat di zaman Khalifah Umar Bin Abdul Aziz, zakat berlimpah ruah hingga petugas amil zakat cukup kesulitan mencari orang miskin yang membutuhkan. Umar bin Abdul Aziz mampu melakukan berbagai refromasi yang berdampak sangat signifikan bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya.
Dengan pengelolaan zakat yang baik, harta masyarakat akan didistribukan secara merata dan tepat sasaran untuk mereka yang membutuhkan. Ketika zakat dibagikan secara merata, orang-orang yang ada di garis kemiskinan bisa punya akses ke kebutuhan dasar seperti makan, tempat tinggal, dan pendidikan. Bahkan, ada juga yang bisa pakai dana zakat untuk mulai usaha kecil.
Hal Ini membuat mereka punya kesempatan buat bangkit dari kemiskinan. Nggak cuma itu, zakat juga bisa menjaga stabilitas ekonomi. Ketika ada krisis ekonomi atau bencana, dana zakat bisa jadi penopang buat mereka yang terdampak. Jadi, zakat nggak cuma sekadar bantuan sementara, tapi juga jadi perlindungan sosial yang efektif. Apabila masyarakat sejahtera, kemungkinan kriminalitas seperti pencurian karena membutuhkan uang juga sangat memungkinkan untuk berkurang.
Selain dampak langsung dalam mengurangi kemiskinan, zakat juga dapat digunakan untuk memberdayakan masyarakat. Misalnya, dengan mendirikan lembaga pendidikan, fasilitas kesehatan, atau program pelatihan keterampilan. Melalui pendekatan ini, zakat tidak hanya memberikan bantuan sementara, tetapi juga memberikan alat yang dibutuhkan untuk menciptakan perubahan jangka panjang.
Misalnya, berbagai bantuan UMKM yang diinisiasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Barat, bantuan UMKM ini tidak hanya memberikan modal tapi juga membekali penerima manfaat dengan keterampilan dan pengetahuan. Dengan program ini, UMKM yang terlibat mengalami peningkatan pendapatan. BAZNAS Provinsi Jawa Barat juga menginisiasi pendirian klinik ramah lansia dan Rumah singgah untuk membantu memfasilitasi kesehatan.
Zakat adalah kunci untuk merdeka dari belenggu kemiskinan. Dengan pengelolaan dan distribusi yang baik, zakat dapat menjadi instrumen efektif dalam mengentaskan kemiskinan, memberdayakan masyarakat, dan menjaga stabilitas ekonomi. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim yang mampu untuk menunaikan zakat dan berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Mari tunaikan zakat melaui baznasjabar.org/zakat