Sebagai makhluk yang diciptakan tentu saja sangat mengharapkan kasih sayang dari Allah SWT. Namun, tidak semua tau bahwa Allah swt senantiasa memberikan bentuk kasih sayang yang berbeda dari yang kita sangka.
Cinta kasih Allah bukanlah sekedar hal yang biasa, melainkan sebuah anugerah tertinggi yang dapat dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan.
Ketika Allah mencintai seseorang hamba, Allah swt senantiasa memberikan rahmat dan keberkahan kepada makhluk. Ini tidak hanya terjadi karena kebaikan atau amal yang dilakukan oleh hamba, tetapi juga karena ketundukan dan ketaatan seorang hamba terhadap Allah.
Ketika seorang hamba dalam ketaatan dan kesadaran akan kebesaran Allah, Allah mengarahkan langkah-langkah mereka menuju kebaikan dan memberikan bimbingan dalam menjalani kehidupan. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imron ayat 31:
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٣١
“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Ayat di atas menjelaskan bahwa apabila kita mencintai Allah swt maka harus mengikuti sunnah-sunnah Nabi Muhammad saw dan Allah swt menjanjikan kepada hamba-Nya yang senantiasa mengikuti sunnah dari Nabi Muhammad saw maka Allah swt akan cinta dan sayang terhadap hamba-Nya serta akan mengampuni dosa dari seorang hamba.
Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan memberikan agama kepadanya. Sehingga, dia pun akan mudah melakukan perbuatan baik dan jauh dari perbuatan dosa. Rasulullah SAW bersabda :
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِي الدُّنْيَا مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَا يُحِبُّ وَلَا يُعْطِي الدِّينَ إِلَّا لِمَنْ أَحَبَّ فَمَنْ أَعْطَاهُ اللَّهُ الدِّينَ فَقَدْ أَحَبَّهُ
”Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memberikan dunia kepada orang yang dicintai dan kepada yang tidak dicintai, namun tidak memberikan agama kecuali kepada orang yang dicintai-Nya. Maka, barangsiapa yang Allah berikan agama, berarti Allah mencintainya.” (HR Ahmad).
Allah SWT akan senantiasa menghiasi lidah orang yang dicintainya dengan dzikir dan mengisi anggota tubuhnya untuk selalu mengingat-Nya dengan ketaatan, menghiburnya, serta menghindarkan dari kelalaian. Dengan demikian, hamba yang dicintainya tersebut akan selalu terhubung dengan Allah SWT.
Cara lain yang Allah menunjukkan agar hamba-Nya semakin mengingatnya adalah dengan memberikan kesedihan. Biasanya saat merasa sedih, seorang hamba lebih mudah luluh dan pasrah. Dan hendaknya, saat dilanda kesedihan kita lebih banyak mengingat Allah SWT.
Banyaknya ujian atau cobaan yang diberikan oleh Allah SWT bisa menjadi tanda bahwa Allah SWT menyayangi hamba-Nya tujuannya yaitu untuk menyucikan diri seorang hamba dari dosa dan perbuatan buruk seorang hamba. Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya besarnya balasan disertai besarnya bala, dan apabila Allah SWT mencintai suatu kaum Dia memberi cobaan kepada mereka.” ( HR Bukhari dari Anas bin Malik)
Saat yang paling sakit bagi seorang manusia adalah kehilangan, terutama kehilangan orang tercinta. Namun, dibalik kehilangan tersebut, ternyata Allah hendak memberikan pengingat kepada kita bahwasannya tidak ada dunia yang kekal di dunia ini kecuali Allah SWT. Melalui kehilangan tersebut, Allah SWT juga ingin menguatkan hati kita bahwasannya Allah akan selalu ada bagi setiap hamba-Nya.
Allah SWT akan membukakan pintu amal shalih kepada hamba yang dicintai-Nya, sebelum hamba itu meninggal. Sehingga hamba tersebut akan meninggal dalam keadaan husnul khatimah, Nabi SAW bersabda, “Allah berikan petunjuk kepadanya untuk beramal shalih sebelum meninggal kemudian Allah memberikan pahala penuh kepadanya.”(HR. Ahmad dan al-Hakim dalam Majmu’ al-Zawaid 7/217).