Bandung - BAZNAS Provinsi Jawa Barat dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka sinergitas mendirikan RS Mata berbasis ZISWAF, pada Selasa (3/11) lalu di Gedung Zakat Center, BAZNAS Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung.
Penadatanganan Nota Kesepahaman (MoU) ini dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Mohammad NUH, DEA selaku Ketua BWI dan Drs. H. Anang Jauharudin, M.M.Pd, selaku Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Barat.
Hal yang melatarbelakangi sinergitas BAZNAS Jabar dan BWI dalam mendirikan rumah sakit khusus mata ini adalah dikarenakan katarak menjadi penyebab utama kebutaan dan gangguan penglihatan terbesar pada penduduk umur di atas 50 tahun di Indonesia.
Di Provinsi Jawa Barat sendiri, penderita katarak kini sudah mencapai 1,5% dari jumlah penduduk yang ada saat ini. Berdasarkan data yang diperoleh dari jabarprov.go.id.
Untuk itu, pendirian Rumah Sakit Mata berbasis ZISWAF ini diharapkan dapat memenuhi fasilitas kesehatan mata yang dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga peningkatan jumlah penderita katarak dapat kita hentikan karena masyarakat dapat memeriksakan dan melakukan pengobatan mata sejak dini.
Selain menghadiri kegiatan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara BAZNAS Jabar dan Badan Wakaf Indonesia, Prof. Dr. Ir. Mohammad NUH, DEA juga menyempatkan diri untuk memberi pesan kepada masyarakat khususnya generasi milenial melalui Podcast Inspirasi Cinta by BAZNAS Jabar.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Ir. Mohammad NUH, DEA mengajak milenial untuk lebih memahami mengenai zakat infak dan sedekah juga wakaf, karena ZISWAF merupakan salah satu potensi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Walaupun bukan instrumen komersial, ZISWAF dapat mendukung berbagai kegiatan produktif, yang dapat mendorong peningkatan kesejahteraan umat.