Banyak orang merasa kesulitan memulai kebiasaan untuk berinfak dan bersedekah secara rutin, terutama jika penghasilan mereka pas-pasan. Padahal, infak dan sedekah bukan hanya sekadar memberi, tetapi juga salah satu cara untuk membersihkan harta, mendekatkan diri kepada Allah swt, dan membantu sesama.
Infak dalam Islam diartikan sebagai tindakan memberikan harta atau benda yang dimiliki sebagai bagian dari kegiatan beribadah kepada Allah swt. Sedangkan sedekah dalam Islam merupakan bentuk amal yang ditujukan untuk memberikan manfaat atau bantuan kepada orang yang membutuhkan, baik dalam bentuk harta, tenaga, atau ilmu. Firman Allah swt dalam qur’an surat Al Baqarah ayat 267-268 menyuruh kita untuk berinfaq.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ اَخْرَجْنَا لَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ ۗ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰخِذِيْهِ اِلَّآ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ ٢٦٧ اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاۤءِ ۚ وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ۖ ٢٦٨
“Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu infakkan, padahal kamu tidak mau mengambilnya, kecuali dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan kamu ampunan dan karunia-Nya. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.
Berikut adalah langkah mudah yang dapat sahabat coba untuk memulai berinfak dan bersedekah secara rutin meski dengan kondisi finansial yang terbatas :
Langkah pertama adalah menyadari bahwa infak dan sedekah merupakan bentuk kebaikan yang membawa keberkahan dan amalan yang dianjurkan. Allah swt menjanjikan bahwa harta yang diinfakkan dan disedekahkan dengan ikhlas tidak akan berkurang, bahkan Allah swt menjanjikan akan dilipatgandakan. Keyakinan ini dapat memotivasi Sahabat untuk mulai berbagi, meski dalam jumlah yang kecil.
Begitu menerima gaji, langsung sisihkan sejumlah kecil untuk infak dan sedekah sebelum mengalokasikan dana untuk kebutuhan lainnya. Sebagai contoh, Sahabat bisa memulai dengan menyisihkan 1-5% dari gaji Sahabat. Jika gaji Sahabat Rp3.000.000, mulailah dengan menyisihkan Rp30.000 hingga Rp50.000.
Tidak perlu dengan nominal besar, yang penting adalah konsistensi. Sahabat bisa mulai dengan jumlah yang sesuai kemampuan. Misalnya, jika Rp10.000 per minggu terasa ringan, tetapkan itu sebagai jumlah infak dan sedekah rutin Sahabat. Seiring waktu, Sahabat bisa meningkatkannya sesuai rezeki yang diterima.
Diera digitalisasi saat ini, banyak aplikasi yang memudahkan Sahabat untuk berinfak atau bersedekah secara online. Sahabat bisa menjadwalkan transfer setiap bulan ke lembaga amal atau masjid terdekat.
Infak dan sedekah tidak harus selalu berupa uang. Sahabat bisa menyumbangkan pakaian layak pakai, makanan, atau tenaga untuk berinfaq dan bersedekah. Dengan memulai dari hal kecil, Sahabat tetap bisa berbagi tanpa merasa terbebani secara finansial.
Memulai infak rutin tidak memerlukan harta melimpah. Yang penting adalah niat yang ikhlas, konsistensi, dan usaha untuk berbagi sesuai kemampuan. Dengan langkah kecil ini, Sahabat tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga membuka pintu rezeki dan keberkahan untuk diri sendiri.
Ingat, dalam Islam, “Sebaik-baik sedekah adalah yang dilakukan secara rutin, meskipun kecil.” sahabat juga bisa rutinkan sedekah dengan lebih mudah disini