Ramadhan adalah bulan dalam kalender hijriyah yang penuh dengan berkah. Pada bulan tersebut, semua muslim kecuali dalam keadaan tertentu diwajibkan berpuasa sebulan penuh.
Sebentar lagi, Ramadhan akan menyapa tentu harus disambut dengan baik. Salah satunya adalah dengan mempersiakpan diri sebaik mungkin. Karena di bulan ini amalan berlipat ganda dan banyak keutamaan lainnya.
Tidak cukup hanya persiapan fisik, sebaiknya kita juga mempersiapkan spiritual dan ilmu yang berkaitan dengan ramadhan. Berikut doa menyambut ramadhan
Allahumma baariklanaa fii rajaba wasya'baana waballighna ramadhoona
Artinya : Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.
Allahumma salimnî min ramadlâna wa sallim ramadlâna lî wa tasallamhu minnî mutaqabbalan
Artinya : ”Ya Allah, sampaikan aku [dengan selamat menuju bulan] Ramadhan. Sampaikanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah [amal-amal]ku [di bulan] Ramadhan.”
(Imam Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani, Kitâb al-Du’â’, Kairo: Dar al-Hadits, 2007, hlm. 311)
Selain doa di atas bisa juga membaca doa :
Allahumma adhalla syahru ramadhâna wa hadlara, fa sallimhu lî wa sallimnî fîhi wa tasallamhu minnî. Allahummarzuqnî shiyâmahu wa qiyâmahu shabran wahtisâban, warzuqnî fîhil jadda wal ijtihâda wal quwwata wan nasyâtha, wa a’idznî fîhi minassâmati wal fatrati wal kasali wan na’âsi, wawaffiqnî fîhi li lailatil qadri waj’alhâ khairan min alfi syahrin.
Artinya : Ya Allah, bulan Ramadhan sudah membayangi dan datang. Maka, sampaikanlah [bulan] Ramadhan kepadaku, dan sampaikanlah aku [dengan selamat] ke dalamnya, dan terimalah [amal-amal]ku [di bulan] Ramadhan. Ya Allah, karuniailah aku kesabaran dan [niat tulus] mengharap [pahala dan ridha-Mu] atas puasa [Ramadhan]ku dan [qiyamul lail]ku. [Ya Allah], karuniailah aku dalam [bulan] Ramadhan kesungguhan hati, ketekunan, kekuatan, dan vitalitas. [Ya Allah], lindulingah aku dalam [bulan] Ramadhan dari kebosanan, lemah lesu, kemalasan, dan lemas/[banyaknya kantuk]. [Ya Allah], sukseskanlah aku dalam [mendapatkan] lailatul qadar di [bulan] Ramadhan [ini], dan jadikanlah [pahala atau kebaikan]nya [lebih] baik dari seribu bulan.”
(Imam Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani, Kitâb al-Du’â’, 2007, hlm. 312)
Allahumma ahillaahu 'alaina bilamni wal iimaani, wasalaamati wal islaami wattaufiiqi limaa nuhibbu wa tardhii robbana wa robbukallahu.
Artinya: Allahu akbar, ya Allah jadikanlah hilal itu bagi kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, dan membawa taufiq yang membimbing kami menuju apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah Allah. (HR. Ahmad)
اللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ العَظِيْمِ، اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الشَّهْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ الْقَدَرِ، وَمِنْ شَرِّ الْمحَشْرِ
Allāhu akbaru, lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘azhīmi. Allāhumma innī as’aluka khaira hādzas syahri, wa a‘ūdzu bika min syarril qadari, wa min syarril mahsyari.
Artinya: Allah Maha Besar. Tiada daya dan upaya kecuali berkat pertolongan Allah yang Maha Agung. Aku memohon kepada-Mu kebaikan bulan ini (Ramadan). Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan takdir dan keburukan mahsyar.