BAZNAS

  • Tentang Kami
    • Profil
    • Program
    • Laporan
    • Kontak Kami
    • Pengaduan
  • PPID
  • Layanan
    • Rekening Zakat
    • Kalkulator Zakat
    • Konfirmasi Donasi
    • Channel Pembayaran
    • Jemput Zakat
    • UNIT PENGUMPUL ZAKAT
    • Mitra Kartu Sejabar
  • Kabar
    • Artikel
    • Cerita Aksi
    • Press Release
  • Donasi
    • Bantuan Sosial
    • Tunaikan Sedekah Terbaikmu Hari Ini
  • ZAKAT
  • INFAK
  • FIDYAH
    • Masuk
    • Daftar
  • Infak
  • Zakat
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Profil
    • Program
    • Laporan
    • Kontak Kami
    • Pengaduan
  • PPID
    • PPID
  • Layanan
    • Layanan
    • Rekening Zakat
    • Kalkulator Zakat
    • Konfirmasi Donasi
    • Channel Pembayaran
    • Jemput Zakat
    • UNIT PENGUMPUL ZAKAT
    • Mitra Kartu Sejabar
  • Kabar
    • Kabar
    • Artikel
    • Cerita Aksi
    • Press Release
  • Donasi
    • Donasi
    • Bantuan Sosial
    • Tunaikan Sedekah Terbaikmu Hari Ini
  • Home
  • Daftar
  • Masuk

Biografi Nabi Muhammad: Jejak Hidup Sang Rasul dari Kelahiran hingga Wafat

30 Apr 2025
Artikel
Biografi Nabi Muhammad: Jejak Hidup Sang Rasul dari Kelahiran hingga Wafat

Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal di Tahun Gajah, sekitar tahun 570 M, di kota Mekah. Beliau berasal dari keluarga Bani Hasyim, salah satu klan terhormat dari suku Quraisy. Ayahnya, Abdullah, telah meninggal sebelum beliau lahir, dan ibunya, Aminah, wafat ketika beliau berusia enam tahun. Sejak itu, Nabi diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, dan kemudian oleh pamannya, Abu Thalib. Sejak usia muda, beliau dikenal sebagai pribadi yang jujur, dapat dipercaya, dan penuh hikmah, sehingga dijuluki “Al-Amin” yang berarti orang terpercaya.

Saat beranjak dewasa, Nabi Muhammad bekerja sebagai pedagang. Ia kerap ikut dalam perjalanan dagang ke wilayah Syam bersama pamannya. Kejujurannya menarik perhatian banyak orang, termasuk Khadijah binti Khuwailid, seorang saudagar kaya yang kemudian melamar Nabi dan menikah dengannya. Mereka menikah saat Nabi berusia 25 tahun dan dikaruniai enam orang anak, termasuk Fatimah Az-Zahra yang kelak menjadi ibu dari keturunan Nabi.

Awal Turunnya Wahyu

Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad sering menyendiri di Gua Hira untuk merenung, terutama tentang kondisi masyarakat Mekah yang saat itu dipenuhi dengan kemusyrikan dan ketidakadilan. Suatu malam di bulan Ramadan, Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu pertama dari Allah, yaitu ayat-ayat awal dari surah Al-Alaq. Peristiwa inilah yang menandai dimulainya kenabian dan tugas beliau menyampaikan ajaran tauhid kepada umat manusia.

Menyebarkan Islam di Tengah Tantangan Mekah

Pesan tauhid yang dibawa Nabi Muhammad pada awalnya mendapat penolakan keras dari para pemimpin Quraisy, karena dianggap mengancam sistem sosial dan ekonomi mereka. Meski dihadapkan pada tekanan dan siksaan, Nabi tetap teguh berdakwah. Ia memulai dakwah secara sembunyi-sembunyi kepada orang-orang terdekat. Tokoh-tokoh pertama yang memeluk Islam di antaranya adalah Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, dan Zaid bin Haritsah.

Hijrah ke Madinah: Awal Baru Bagi Umat Islam

Karena terus menghadapi penolakan di Mekah, Nabi Muhammad dan para pengikutnya hijrah ke Madinah pada tahun 622 M. Peristiwa hijrah ini bukan hanya sekadar perpindahan tempat, tetapi juga awal dari terbentuknya masyarakat Islam yang lebih kuat. Di Madinah, Nabi membangun tatanan sosial yang berlandaskan syariat dan persaudaraan, menyatukan berbagai kelompok, serta mendirikan Masjid Nabawi sebagai pusat ibadah dan pemerintahan.

Perjuangan Lewat Perang dan Diplomasi

Selama di Madinah, Nabi Muhammad menghadapi berbagai ancaman dari Quraisy melalui pertempuran seperti Perang Badar, Uhud, dan Khandaq. Meski demikian, beliau selalu menunjukkan kepemimpinan yang arif dan berani. Selain lewat peperangan, Nabi juga mengedepankan jalan diplomasi, salah satunya melalui Perjanjian Hudaibiyah, yang menjadi momentum penting dalam hubungan antara Muslim dan Quraisy.

Penaklukan Mekah dan Meluasnya Islam

Delapan tahun setelah hijrah, pada tahun 630 M, Nabi Muhammad dan kaum Muslimin berhasil merebut kembali kota Mekah tanpa perlawanan berarti. Penaklukan ini menjadi tonggak kemenangan besar bagi Islam. Nabi tidak membalas dendam, bahkan memaafkan para musuhnya. Beliau membersihkan Ka'bah dari berhala dan menetapkan Mekah sebagai pusat spiritual umat Islam. Sejak saat itu, Islam menyebar dengan cepat ke seluruh wilayah Arab.

Akhir Hayat Nabi Muhammad

Pada tahun 632 M, Nabi Muhammad menyampaikan khutbah terakhirnya di Padang Arafah, yang dikenal sebagai "Khutbah Wada’", berisi pesan-pesan penting tentang persatuan, keadilan, dan kesetaraan antarumat manusia. Beberapa bulan setelah itu, beliau jatuh sakit dan wafat pada 12 Rabiul Awal, di usia 63 tahun, di rumah istrinya Aisyah. Kepergian beliau menjadi duka mendalam bagi umat Islam, namun nilai-nilai dan ajaran beliau terus hidup dan menjadi panutan hingga hari ini.

Share

Baca Juga

Artikel
Doa Naik Kendaraan Darat, Laut, Udara dan Artinya
21 Sep 2023
Artikel
Agar Generasi Z Merdeka Finansial
16 Aug 2024
Artikel
Besaran Zakat Fitrah 1442 H / 2021 M di kota/ kabupaten Se-Jawa Bara
22 Apr 2021
Artikel
Jaring Lebih Banyak Muzaki, Baznas Jabar Luncurkan Senyum Muzaki, Bisa Peroleh Potongan Haji dan Umrah
21 Nov 2021
Artikel
Sosialisasi Regulasi Zakat dan Pembentukan UPZ
21 Oct 2019
Artikel
Peduli Lansia, Gubernur Jawa Barat bersama BAZNAS Jabar launching Program Pembangunan Klinik Unggulan Geriatri Inggit Garnasih
22 Feb 2022
Infak Sekarang
Jl.Soekarno-Hatta No.458, Batununggal, Bandung Kidul, Bandung 40266 (022) 87315606

Kenali Kami

  • Tentang Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Hubungi Kami

Layanan

  • Rekening Zakat
  • Konfirmasi Donasi
  • Kalkulator
  • Channel Pembayaran
  • Jemput Zakat

Donasi

  • Program
  • Zakat
  • Fidyah
  • Infak

Ikuti Kami

  • BAZNAS Jawa Barat
  • BAZNAS Jawa Barat
  • BAZNAS Jawa Barat
  • BAZNAS Jawa Barat
© 2015-2025, Baznas Jawa Barat