Di Desa Belendung, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat, sebuah perubahan kehidupan mulai terwujud. Desa ini menjadi contoh nyata bagaimana pemberdayaan ekonomi dapat memberikan dam yang signifikan bagi mustahik yang berusaha keluar dari kemiskinan. Dalam program yang digagas oleh Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (BAZNAS RI), dua tokoh masyarakat setempat, Katim dan Kasjan, telah menjadi contoh sukses dalam mengembangkan usaha pertanian dan peternakan.
BAZNAS RI memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung mustahik seperti Katim dan Kasjan. Tidak hanya memberikan bantuan langsung, BAZNAS RI menghadirkan konsep pemberdayaan yang berfokus pada kemandirian ekonomi. Melalui program ini, BAZNAS RI memberikan dukungan berupa modal, pelatihan keterampilan, dan pendampingan yang intensif. Pendekatan ini bertujuan agar para penerima bantuan dapat memanfaatkan potensi lokal untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Seperti dikemukakan Katim, baru-baru ini, mereka memulai usaha baru mereka dengan menanam jagung manis, yang dipilih karena memiliki permintaan pasar yang tinggi dan waktu panen yang cepat. Dengan bimbingan dari BAZNAS RI, mereka mempelajari teknik pertanian modern, seperti cara membersihkan gulma untuk menjaga kesuburan tanah dan pembumbunan untuk memperkuat akar tanaman. Usaha mereka membuahkan hasil yang menggembirakan. Jagung manis yang mereka tanam memiliki kualitas yang sangat baik, sehingga laku di pasar lokal. Pendapatan yang sebelumnya tidak pasti kini menjadi lebih stabil, bahkan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan merencanakan masa depan keluarga mereka.
BAZNAS RI juga memberikan dukungan di sektor peternakan. Katim dan Kasjan mendapatkan beberapa ekor domba sebagai bagian dari program ini. Mereka dilatih untuk mengelola kandang secara baik dan sehat, memberikan an yang bernutrisi, serta memantau kesehatan ternak secara rutin. Pendekatan menyeluruh ini menghasilkan domba yang sehat dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Keberhasilan yang dicapai oleh Katim dan Kasjan tidak hanya memberikan manfaat bagi keluarga mereka, tetapi juga menginspirasi masyarakat sekitar di Desa Belendung. Mereka menunjukkan bahwa dengan kerja keras, bimbingan yang tepat, dan bantuan yang terarah, mustahik dapat keluar dari kemiskinan. Program ini membuktikan bahwa pemberdayaan berbasis potensi lokal adalah kunci untuk menciptakan perubahan sosial yang signifikan.
Kisah di Desa Belendung mencerminkan misi besar BAZNAS RI dalam mengelola zakat untuk menciptakan keadilan sosial. BAZNAS RI tidak hanya membantu mustahik memenuhi kebutuhan dasar mereka, tetapi juga memberdayakan mereka untuk menjadi mandiri dan berkontribusi pada masyarakat. Dengan pendekatan ini, BAZNAS RI tidak hanya mengentaskan kemiskinan, tetapi juga memberi harapan dan semangat untuk kehidupan yang lebih baik.
Memberikan dukungan kepada BAZNAS RI adalah investasi untuk masa depan umat. Program-program pemberdayaan seperti ini perlu terus didorong agar lebih banyak mustahik yang dapat merasakan manfaatnya. Dari jagung manis hingga domba berkualitas, langkah-langkah kecil ini meruan bagian dari perjalanan besar menuju masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri.
PENULIS : ADAM
EDITOR : YMK