BAZNAS Jabar dampingi kelompok tani Bale Kambang Kabupaten Garut untuk tingkatkan hasil produksi panen dan branding produk beras di masa pandemi Covid-19.
Garut - BAZNAS Jabar melakukan pertemuan bersama Kelompok Tani Bale Kambang di Kp. Babakan Ciakar, Desa Mekarjaya, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut yang mana kelompok ini menjadi pilot project pendayagunaan dalam bidang pertanian.
Kelompok tani ini terpilih menjadi kelompok binaan BAZNAS Jabar setelah melalui berbagai rangkaian assessment yang dilakukan di empat kecamatan diantaranya Cisurupan, Bayongbong, Banyuresmi dan Limbangan.
Pertemuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan hasil produksi panen dan branding produk beras, selain itu diharapkan petani akan lebih mandiri dan tidak tergantung pada bandar.
Sebelumnya, fasilitator melakukan assessment penyebab turunnya produksi panen akibat serangan hama, penyakit, serta faktor lain seperti pemanenan yang tidak teliti menyebabkan adanya sisa hasil panen yang terbuang.
Atas dasar permasalahan tersebut, kelompok tani Bale Kambang bersedia untuk bersama-sama mewujudkan harapannya menjadi petani mandiri, yang awalnya sebagai mustahik diharapkan kedepannya bisa menjadi muzaki.
Fasilitator juga bersinergi bersama pemerintah setempat dan penyuluh pertanian untuk mewujudkan harapan bersama. Pembinaan dilakukan dua arah tidak seperti “guru dan murid” namun bersama saling memberi masukan.
Pendayagunaan pertama dimulai dengan silaturahmi seluruh anggota kelompok yang berjumlah 20 orang dan semuanya berkategori mustahik. Tepatnya tgl 01 Mei 2020 pertemuan membahas mengenai tatacara penanggulangan hama dan penyakit yang ada di tanaman padi, kemudian tatacara panen yang baik supaya tidak ada gabah yang terbuang, penjemuran yang apik serta sampai pada proses penggilingan dilakukan penyortiran antara beras patah dan tidak supaya kualitas produk terjamin. Dan selanjutnya selama 10 hari, dilakukan pemantauan serta belajar bersama di lapangan dengan langsung mengaplikasikannya.
Selain itu, beras hasil produksi kelompok ini juga dibuatkan brand yang bernama “BERASA GARUT” yang memiliki filosofi beras nikmat yang dihasilkan oleh petani Garut dengan sepenuh hati.
“Saya merasa bersyukur dengan adanya pendampingan ini, sehingga kualitas serta kuantitas hasil panennya semakin baik. Mudah-mudahan dengan adanya nama pada produk ini bisa meningkatkan harga serta daya beli masyarakat terhadap beras jenis sarinah yang diproduksi kelompok saya." Ujar Pak Endang, selaku ketua kelompok tani.
Selanjutnya kelompok ini bekerjasama melakukan pengemasan produk dengan bobot 5 kg per pack. Dan hasil produksi beras mereka didistribusikan kepada warga terdampak Covid-19 di Kab. Garut.
Kedepannya, beras produk “BERASA GARUT” akan coba dikolaborasikan dengan Distribution Center (DC) Z-Mart sehingga para petani bisa tenang dalam pemasaran produk dan Z Mart bisa memproduksi barang hasil mustahik. Siklus ini akan meningkatkan ekonomi ummat kedepannya.
Selain pendampingan, kelompok ini juga mendapatkan bantuan berupa sprayer untuk menyemprot hama, penyakit serta memupuk. Dan kedepannya akan dilakukan pelatihan pengolahan sekam menjadi arang sekam ataupun pembuatan jamur merang sehingga produk yang dihasilkan dari padi sampai di zero waste atau seluruhnya termanfaatkan.
Mudah-mudahan program ini bisa diduplikasi oleh kelompok lainnya sehingga banyak brand baru yang dihasilkan oleh para mustahik bisa muncul ke pasaran. Yang hasil akkhirnyan akan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat.
Kepala Desa Mekarjaya juga berharap warganya terus didampingi hingga optimal dan menghasilkan sesuatu yang sesuai harapan semua pihak.