Kab. Sumedang - Warga Desa Nagarawangi, Kecamatan Rancakalong, tercatat memiliki angka stunting yang tinggi di Kabupaten Sumedang. Hal tersebut merupakan akibat dari rendahnya pemahaman warga terhadap pentingnya asupan gizi untuk perkembangan balita.
Gizi kurang yang dialami bisa menghambat pertumbuhan, berkurangnya kualitas hidup dan berbagai penyakit lain yang kapanpun dapat mengancam tumbuh kembagn balita. Hal ini disadari oleh pihak pemerintah daerah Kabupaten Sumedang yang kemudian menyampaikan kondisi tersebut ke berbagai pihak, termasuk BAZNAS Kabupaten Sumedang.
Untuk menangani kasus ini, BAZNAS Kabupaten Sumedang segera berkoordinasi dengan BAZNAS Provinsi Jawa Barat yang kemudian menginisiasi program penanganan kasus stunting di desa Nagarawangi.
Tim layanan Aktif BAZNAS (LAB) Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan BAZNAS Kabupaten Sumedang dan juga perangkat Desa Nagarawangi, mengadakan kegiatan sosialisasi kesehatan Ibu dan Anak. Karena untuk optimalisasi kegiatan penaganan stunting ini tidak cukup hanya pemberian makanan padat gizi, namun perlu juga dilakukan sosialisasi.
Dalam sosialisasi kali ini, dilakukan beberapa pemaparan materi, seperti PMBA (Pemberian Makanan Balita dan Anak), dan mengenai konsep gizi seimbang dan jadwal pemberian makanan. Materi ini disampaikan oleh Bidan Desa dari Puskesmas Kecamatan. Dan Konsep PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang disampaikan oleh relawan ahli LAB JABAR.
Diakhiri acara, Tim Layanan Aktif BAZNAS (LAB) JABAR membagikan Paket Makanan Padat Gizi kepada para balita yang mengalami stunting. Diharapkan dengan pembagian makanan padat gizi mampu mengurangi resiko stunting di Desa Nagarawangi.