Ramadhan adalah bulan pendidikan. Ia mengajarkan kita sabar, ikhlas, kedisiplinan, serta kepekaan sosial. Namun, yang lebih penting dari itu semua adalah: apakah nilai-nilai itu tetap hidup setelah Ramadhan berlalu?
Banyak orang beribadah maksimal selama Ramadhan, tapi kembali "normal" begitu Syawal datang. Padahal, tanda diterimanya Ramadhan adalah meningkatnya amal setelahnya.
Berikut beberapa amalan penting yang bisa kita jaga sebagai bukti bahwa Ramadhan benar-benar membekas dalam diri:
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim)
Puasa 6 hari di bulan Syawal adalah momentum memperpanjang keberkahan Ramadhan. Bisa dilakukan berurutan atau terpisah, yang penting masih di bulan Syawal.
Jika selama Ramadhan kita bisa khatam 1–2 kali, mengapa setelahnya tidak dijadikan kebiasaan? Tetaplah dekat dengan Al-Qur’an, meskipun hanya 1 halaman per hari. Lebih baik konsisten kecil daripada semangat di awal lalu hilang.
Ramadhan mendidik kita untuk peduli. Maka pertahankan semangat memberi! Mulai dari hal kecil: sedekah subuh, bantu tetangga, atau ikut program donasi. Jadikan sedekah sebagai gaya hidup, bukan musiman.
Tahajud dan dhuha bisa menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah setelah Ramadhan. Jika qiyamul lail saat Ramadhan bisa dilakukan hampir setiap malam, pertahankan minimal 1–2 kali sepekan di luar Ramadhan.
Syawal adalah bulan saling memaafkan. Jangan biarkan dendam memutus ukhuwah. Sambung kembali silaturahmi yang sempat renggang. Maaf yang ikhlas adalah bentuk ibadah hati.
Ramadhan boleh berlalu, tapi semangatnya jangan ikut pergi. Jadikan Ramadhan sebagai titik balik, bukan titik singgah. Karena pemenang sejati bukan yang hanya kuat di bulan Ramadhan, tapi yang tetap istiqamah setelahnya.
“Di antara tanda amal diterima adalah amal tersebut dilanjutkan dengan amal shalih lainnya.” – Ibnu Rajab Al-Hanbali
Yuk, lanjutkan semangat kebaikan dengan sedekah rutin!
Sedekah yang kamu lakukan hari ini bisa menjadi jembatan pahala untuk hari esok. Klik sekarang dan salurkan infak terbaikmu melalui BAZNAS Jabar: