Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan dakwah yang inklusif melalui program Pesantren Jalan Cahaya. Program ini dirancang khusus untuk memberikan akses pendidikan agama bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara, sehingga mereka dapat lebih mudah memahami ajaran Islam.
Program ini menyasar 1.500 peserta yang tersebar di beberapa pesantren dan komunitas di wilayah Jabodetabek. Baru-baru ini, salah satu kegiatan dalam program tersebut digelar di Jakarta Selatan, dengan diikuti oleh 100 peserta, sebagian besar dari mereka adalah penyandang disabilitas yang ingin mendalami ilmu agama. Kegiatan ini berlangsung atas kerja sama BAZNAS dengan Majelis Ta'lim Tuli Indonesia (MTTI).
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, M.A., menegaskan bahwa program ini bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga jembatan bagi komunitas tuli untuk memahami agama dengan lebih baik.
"Melalui program ini, peserta mendapatkan pembelajaran akhlak, fiqih, serta Al-Qur’an dalam bahasa isyarat. Ini adalah bagian dari upaya BAZNAS dalam memastikan bahwa setiap individu, termasuk penyandang disabilitas, memiliki kesempatan yang sama untuk memperdalam ilmu agama," ujar Saidah.
Selain itu, Saidah juga menekankan bahwa program ini merupakan langkah nyata dalam menciptakan lingkungan keagamaan yang lebih ramah dan inklusif.
"Kami ingin memastikan bahwa mereka yang memiliki keterbatasan fisik tetap mendapatkan hak yang sama dalam akses pendidikan agama. BAZNAS akan terus memperluas program ini agar semakin banyak saudara-saudara tuli yang bisa belajar dan memahami ajaran Islam dengan lebih baik," tambahnya.
Sebagai bentuk dukungan, BAZNAS juga memberikan bantuan simbolis kepada Majelis Ta’lim Tuli Indonesia (MTTI) berupa 100 Paket Ramadhan Bahagia, serta program pemberdayaan untuk meningkatkan kualitas hidup peserta.
Dengan mengusung semangat "Menyinari Hati dan Menebar Ilmu", program ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi penyandang disabilitas untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan keagamaan dan sosial.
Kontributor: Fikri
Editor: YMK