
Rp 671.665
Pesantren Rusak, 190 Santri Kehilangan Tempat
Menghafal Al-Qur’an
“Sekarang kita kesulitan buat belajar, menghafal Al-Qur’an dan melaksanakan shalat berjamaah di saung, soalnya saungnya rusak tertimpa pohon karena angin puting beliung.” – Santriwati Pesantren Motivator Qur’an.
Ini adalah kondisi di Pesantren
Motivator Qur’an yang berada di
Jl. Baru Manunggal 51, Nomor 39, RT 04. RW 05, Tegal Waru, Ciampea Kabupaten
Bogor. Pondok pesantren yang sudah hampir lima tahun menjadi
tempat tinggal dan tempat menimba ilmu 195 santri dan 53 pengurus ini, kini
kondisinya begitu memprihatinkan. Ini disebabkan oleh angin
puting beliung yang menerjang
Kawasan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Angin
puting beliung yang terjadi pada Minggu, 31 November 2021 pukul 14.30 WIB ini, menyebabkan beberapa
bangunan di Pesantren Motivator Qur’an rusak parah. Selain bangunan yang
rusak, peristiwa ini mengakibat beberapa pohon tumbang dan menimpa bangunan
yang berada disekitarnya.
Pada saat kejadian,
sebagian santri dan pengurus sedang istirahat
siang. Dan di waktu yang bersamaan, 10 orang staf dapur
tengah memasak untuk persiapan makan sore para santri. Menurut penuturan para staf dapur, sore itu hujan hanya rintik-rintik namun kemudian menjadi deras
disertai angin kencang yang dengan sekejap mata menerbangkan atap bangunan
sekitar dapur dan beberapa bangunan
pesantren.
Akibat dari kejadian ini, para santri, pengurus, dan staf dapur berhamburan mencari tempat perlindungan yang lebih aman. Namun, angin yang begitu kencang berhasil memporak-porandakan seisi bangunan dapur sehingga dua orang staf dapur terluka ringan karena tertimpa puing bangunan yang terjatuh.
Peristiwa yang
terjadi sekitar 20 menit ini membuat
hampir seluruh kawasan pesantren hancur dan rusak. Kerusakan ini tak hanya berupa kerusakan fisik pada
bangunan-bangunan pesantren, akibatnya aliran listrik di wilayah pesanten terputus karena pepohonan di
sekitar asrama yang tumbang robohkan tiang listrik.
Karena bangunan-bangunan yang mengalami kerusakan adalah bangunan yang menjadi pusat kegiatan pesantren, akibatnya kegiatan belajar mengajar dialihkan ke asrama masing-masing, begitu juga dengan tempat khataman Qur’an santri akhwat dialihkan sementara ke aula sekitar pesantren, kegiatan sekolah diliburkan, kegiatan kelas umum dan kumpulan pun santri belum bisa dilaksanakan karena masih banyak reruntuhan di sekitar bangunan. Para santri dan pengurus juga belum bisa tertidur dengan nyaman karena beberapa asrama terpaksa menggunakan terpal untuk dijaikan atap sementara.
Adapun
bangunan yang mengalami kerusakan diantaranya ialah, 2 dapur (rusak parah), 2
saung utama tempat menghafal dan belajar (rusak parah), 1 atap saung menghafal
(rusak ringan tertimpa pohon yang tumbang), asrama putra (rusak ringan), 3 atap
asrama putri yang statusnya masih menyewa mengalami kebocoran, tiang-tiang
listrik tumbang, aliran listrik mati total semalaman, kantor dan mesh karyawan
(rusak ringan). Dari musibah tersebut, kerugian ditaksir mencapai 500 juta.
Begitu pula dengan kebutuhan logistik para santri dan penghuni pesantren menjadi terkendala, akibat dari parahnya kerusakan dapur pesantren. Kebutuhan air para santri di asrama pun terkendala karena seringnya listrik mati dan tiang-tiang listrik yang belum di rapihkan.
”Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan
seorang mukmin yang akan menemuinya setelah kematiannya adalah: ilmu yang
diajarkan dan disebarkannya, anak shalih yang ditinggalkannya, mush-haf Alquran
yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah untuk ibnu sabil yang
dibangunnya, sungai (air) yang dialirkannya untuk umum, atau shadaqah yang
dikeluarkannya dari hartanya diwaktu sehat dan semasa hidupnya, semua ini akan
menemuinya setelah dia meninggal dunia.” (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi)
Sahabat, mari hapus duka para santri yang kehilangan
tempat tinggal dan tempat berlajar. Mari raih peluang amal jariyah, dengan
bantu bangun kembali Ponpes Motivator Qur’an yang hancur akibat puting beliung.


Belum ada Update Campaign
